(Sebuah Refleksi Natal)
Ketika Allah mencipta manusia, tujuan utamanya adalah untuk menjaga kelangsungan hidup yang telah Allah ciptakan. Itulah sebabnya manusia dijadikan menurut gambar dan rupa Allah, sehingga manusia memiliki setiap apa yang dimiliki Allah (mulai dari akal, budi, jiwa dan segala yang positif). Namun ketika manusia mengambil keputusan untuk menjauh dari jalan Allah dan lebih mengikuti keinginan hati mereka sendiri, maka manusia secara sadar telah menempatkan dirinya dalam dosa; yang berarti manusia membuat jarak dengan Allah dan bahkan ingin sama seperti Allah. Namun pertanyaannya: apakah ketika manusia telah jatuh kedalam dosa, gambar dan rupa Allah dalam diri manusia menjadi rusak dan bahkan hilang?
Jawabannya adalah: TIDAK! Allah tidak pernah mengambil apa yang telah dianugerahkan kepada manusia. Meskipun manusia telah jatuh kedalam dosa, tetapi Allah tetap mempercayakan gambar dan rupa-Nya tersebut kepada manusia. Allah masih memiliki harapan dan optimisme bahwa manusia akan mampu menjalankan tugas mereka selaku mandataris Allah dalam memelihara dan mengembangkan bumi ini. Allah masih percaya bahwa kekuatan positif yang ada dalam diri manusia akan membawa manusia untuk selalu bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi tugas dan panggilannya sebagai sosok makhluk hidup yang ditugaskan untuk menjaga kelangsungan hidup di dunia.